SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Masjid Ainul Yaqin UNISMA Menerima dan Menyalurkan dana Shodaqah, Infaq dan Santunan Anak Yatim dan Dhuafa
  • 2 tahun yang lalu / Untuk Konfirmasi bisa menghubungi narahubung Zain (085159290199) dengan menunjukkan bukti transfer  
WAKTU :

Berteman Karena Allah

Terbit 2 Oktober 2020 | Oleh : Masjid Ainul Yaqin Unisma | Kategori : TAUSIYAH
Berteman Karena Allah

Carilah Teman Yang Dapat Mengingatkanmu lebih dekat dengan Allāh.

Hidup tidak berhenti dengan berhentinya hembusan nafas, masih ada hidup selanjutnya. Hidup yang sesungguhnya, tidak hanya setahun, dua tahun, enam atau tujuh puluh tahun. Namun, abadi untuk selamanya.

Kebahagiaan dan kesengsaraan di kehidupan itu ditentukan pada kehidupan ini. Oleh karenanya, sadarilah agar tidak menyesal di kemudian hari. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah teman.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ ، أَوْ ثَوْبَكَ ، أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Permisalan teman yang baik dan teman yang jelek adalah seperti penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Engkau tidak akan rugi berteman dengan penjual minyak wangi. Sebab bisa jadi engkau membeli darinya atau paling tidak engkau mencium bau yang wangi. Sedangkan, seorang tukang besi, akan membakar tubuh atau pakaianmu, atau paling tidak engkau mencium aroma yang busuk darinya.”
(HR.Bukhari Muslim)

Betapa banyak manusia celaka akibat salah memilih teman. Saat hidup telah berganti, barulah datang penyesalan. Tapi, sesal kemudian apalah guna. Cam dan renungkanlah firman Allah ﷻ ketika mengabarkan penyesalan orang-orang itu:

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا ، يَا وَيْلَتَىٰ لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا

“Dan ingatlah hari ketika itu orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku dulu tidak menjadikan sifulan itu teman akrabku.”
(QS. Al-Furqon: 27-28)

Seorang yang cerdas tentu bisa mengambil pelajaran dari peringatan. Ia tidak mau celaka karena salah pilih, sehingga ia pun akhirnya selektif, hanya berteman dengan orang-orang yang dapat mengingatkannya dengan Allah dan kehidupan berikutnya.

Sayyidina Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan:

لَا تَصْحَبْ إِلَّا مَنْ أَعَانَكَ عَلَى ذِكْرِ اللَّهِ

“Janganlah engkau berteman kecuali dengan orang yang dapat membantumu untuk mengingat Allah.”

️ Oleh sebab itu, mari berbenah. Kita sedang berjalan menuju Allah ﷻ untuk bertemu dengan-Nya di kehidupan berikutnya. Pilihlah teman yang satu tujuan, sehingga kita dapat saling mengingatkan.

 

SebelumnyaHijrah Untuk Keutuhan Bangsa SesudahnyaBeragama di Tengah Fanatisme Kelompok

Berita Lainnya